Sebuah Kontemplasi

Sebuah Kontemplasi



“If you think adventure is dangerous, try routine; it is deadly”
"Kalau anda pikir petualangan itu berbahaya, cobalah hal yg rutin; itu sangat mematikan” [Paulo Coelho]

“Logic takes you from point A to B, imagination takes you everywhere”
“Logika membawa anda dari titik A ke titik B, imaginasi membawa anda kemana saja” [Alberth Einstein]


Seringkali memang kita terperangkap dalam rutinitas. Banyak orang (khusunya kalangan pekerja) tiap harinya bergegas ke kantor, melalui rute yg sama, makan di tempat yg sama, bertemu dgn teman kerja yg sama, dst; tanpa kita sadari kita menuju ke fase “auto-pilot” dan dikendalikan alam bawah sadar kita. Ini berbahaya.

Seringkali kita malas untuk mencoba hal baru karna kita sudah berada dalam sebuah “comfort zone” atau kita takut mengambil resiko. Apa yg terjadi kemudian bahwa kita membangun memori hidup yg terbatas dan hidup menjadi kurang bermakna.
Tindakan rutinitas akan membuat kita kurang peka terhadap lingkungan sekitar, kurang peduli terhadap sesama, kurang kreatif, kurang kritis dalam berpikir, merasa dikejar-kejar waktu hingga pada satu saat kita menyadari ada yg hilang dari hidup kita.

Seringkali logika lebih dominan dari hati-nurani sehingga hubungan kita dengan manuasia lainnya selalu bersifat transaksional; kita terjebak dalam konsep 1+1=2 dan kita mengukur segala sesuatu dengan uang atau materi. Karena logika, kita mengambil jalan terpendek utk mencapai tujuan, padahal dengan menempuh jalan yg lain akan menjadikan suatu adventure buat kita karena kita bisa menikmati pemandangan lain, lebih tahu keadaan sekitar; sehingga pengalaman (memori hidup) kita bertambah. Nabi Muhammad SAW sudah mencontohkan dengan mengambil jalan yg berbeda saat pulang dari masjid. Tidak lain agar kita bisa bersosialisasi dengan lingkungan, membangun silaturrahmi dgn tetangga sekitar.

Hidup itu dinamis. Manfaatkan setiap kesempatan utk mendapat suatu pengalaman baru atau unik sehingga khazanah kehidupan kita bertambah dan hidup lebih bermakna. Sambil kita tetap beribadah kepada Nya.


Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Refleksi

Menelusuri Jejak Leluhur