Minds are like parachutes

Minds are like parachutes. They function when they are open.

~ Thomas Robert Dewar

Pemikiran kita layaknya seperti sebuah parasut. Ia dapat berfungsi dengan baik bila terbuka. Ini adalah sebuah metafora tentang perlunya kita memiliki pemikiran yg terbuka (open minded). Banyak orang-orang sukses karena mereka “open-minded”.
"Open minded" adalah suatu sikap yg tidak langsung menghakimi, terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru atau ide-ide baru, terbuka terhadap cara-cara lain dalam melakukan sesuatu, bersikap kritis, “think outside the box”, selalu melihat persoalan dari berbagai perspektif (sudut pandang), jauh dari sikap “prejudice”, tidak melihat sesuatu sebagai hambatan melainkan sebagai peluang. Terbuka terhadap pendapat ataupun kritik dari orang lain, sekalipun kritikan itu pedas di telinga. Khalifah Umar bin Khattab pun pernah mengatakan “Orang yang saya paling cintai adalah orang yang memberitahu kesalahan saya”.
Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak perseteruan terjadi karena kita saling menyalahkan, merasa diri sendiri atau kelompoknya paling benar. “Pokoknya” menjadi acuan kita tanpa memberi ruang dan peluang bagi orang lain utk mengemukakan pendapatnya. Banyak atasan yg menyingkirkan bawahannya karna perbedaan pendapat, takut tersaingi atau tak mampu mengendalikannya. Banyak politisi yg berpandangan sempit dan menjadi pengikut taklid, fanatisme berlebihan, tanpa mencoba menggunakan akal sehatnya. Taqlid ialah mengikuti pendapat seseorang tanpa mengetahui hujjah (dalil) yang menunjukkan kebenaran pendapat tersebut.
Lantas bagaimana caranya agar kita selalu “open-minded”? Ada berbagai macam cara yang bsa kita cari diinternet. Berikut adalah beberapa di antaranya:

• Banyak mendengar daripada berbicara
• Hindari mengambil keputusan tergesa-gesa tanpa melihat semua fakta
• Hargai pendapat setiap orang, ucapkan terima kasih kepada setiap masukan
• Hargai keterusterangan dan kejujuran
• Kejar setiap peluang yg ada
• Perluas wawasan dengan banyak membaca, bergaul, silahturahmi, networking
• Jangan berhenti belajar, kecuali sudah di liang kubur.

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Refleksi

Sebuah Kontemplasi

Menelusuri Jejak Leluhur